Berapa Lama Bisa Tahan Napas?
Tiap udara yang manusia hirup dan
embuskan kembali, tidak akan berjalan baik tanpa adanya organ yang bernama
paru-paru. Umumnya setiap manusia punya dua buah paru-paru (sebelah kanan dan
kiri), di mana paru-paru juga menjadi salah satu organ terbesar dalam tubuh.
Biasanya, paru-paru kiri ukurannya
sedikit lebih kecil dari yang kanan. Ini Dikarenakan paru-paru kiri harus
berbagi ruang dengan jantung agar bisa memuat pas di dalam rongga dada.
Paru-paru dan jantung ditempatkan saling
berdekatan bertujuan agar bisa bekerja sama dengan baik, dan dikelilingi oleh
tulang rusuk yang melindungi kedua organ penting tersebut.
Tak bisa dipungkiri bahwa paru-paru
adalah salah satu organ paling penting di tubuh manusia. Tapi seberapa jauh
Anda mengenal organ ini? Berikut ulasan yang dipaparka oleh hellosehat.com.
Bisa
menahan napas selama 20 menit lebih
Biasanya, seseorang bisa menahan napas
sekitar 30-60 detik. Kenapa manusia tidak bisa lama-lama menahan napas? Pada
dasarnya keterbatasan ini lebih sering disebabkan oleh adanya penumpukan karbon
dioksida pada paru-paru.
Beda halnya lagi jika Anda membandingkan
dengan penyelam yang bisa berlama-lama di dalam air. Penyelam biasanya punya
teknik pernapasan yang berbeda, contohnya adalah hiperventilasi. Teknik
tersebut berguna untuk mengurangi penumpukan karbondioksida dalam darah,
sehingga mungkin saat mereka bisa menahan napas dalam waktu yang lumayan lama,
sekitar 20 menit pada sekali menyelam.
Paru-paru,
satu-satunya organ yang bisa mengapung di air
Tahukah Anda bahwa paru-paru bisa
mengapung di air? Ya, masing-masing paru-paru Anda nyatanya mengandung sekitar
300 juta struktur sel yang mirip balon dan disebut sebagai alveoli.
Alveoli inilah yang menggantikan limbah
karbon dioksida dalam darah dengan oksigen. Bila struktur sel ini dipenuhi
udara, paru-paru bisa menjadi satu-satunya organ tubuh manusia yang bisa
mengapung di air.
Studi medis yang diteliti oleh
International Journal of Legal Medicine pada 2013, menyatakan adanya uji
pemeriksaan medis tentang paru-paru sebagai pelampung. Pemeriksaan ini
berkaitan dengan tujuan otopsi bayi untuk menentukan apa bayi masih hidup atau
sudah meninggal di dalam rahim.
Jika paru-paru bayi mengapung, maka
dipastikan bayi di dalam kandungan masih hidup. Tetapi kalau paru-parunya tidak
mengapung, kemungkinan bayi lahir dalam keadaan sudah tidak bernyawa. Metode
ini sudah banyak dilakukan oleh dokter, dan biasanya berjalan 98 persen akurat
dari waktu ke waktu.
Paru-paru
jadi lambang penting di zaman Mesir kuno
Baik manusia maupun hewan tidak akan
bisa menghirup udara dengan lancar jaya tanpa adanya organ paru-paru. Nah,
karena paru-paru dianggap menjadi organ tubuh yang sangat penting, masyarakat
pada zaman Mesir kuno sangat mengagungkan paru-paru.
Mereka menganggap bahwa paru-paru punya
hubungan tersendiri untuk pertahanan hidup. Sampai-sampai mereka menciptakan
hieroglif (ukiran suci) yang melukiskan paru-paru dan tenggorokan untuk
melambangkan kesatuan di negerinya dahulu.
Tidak jarang juga ditemukan berbagai
artefak kuno pada masa Firaun, termasuk pakaian, perabotan, perhiasan dan
ukiran-ukiran dinding yang banyak menyerupai bentuk paru-paru. (Suara.com)
Demikian informasi pagi ini, semoga
bermanfaat untuk kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar